
Terpilihnya Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala baru Timnas Indonesia oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 8 Januari 2025 lalu memulai babak baru bagi Skuad Garuda menjelang tahap menentukan dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keputusan ini diumumkan usai pemecatan mendadak Shin Tae-yong pada 6 Januari lalu, meski pria asal Korea Selatan ini telah memperpanjang kontraknya hingga 2027.
Sebelum pelatih baru diumumkan, sejumlah nama telah hadir sebagai kandidat untuk mengisi kursi kosong tersebut, di antaranya adalah Patrick Kluivert, mantan pelatih Timnas Belanda.
“PSSI resmi memilih Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda ini dikontrak selama dua tahun, yakni 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak satu tahun,” tulis PSSI di laman resminya.
Keputusan itu dibuat lantaran PSSI menyadari publik sepak bola Indonesia sudah sejak lama ingin melihat tim kebanggaan mereka berkiprah di ajang internasional sekaliber Piala Dunia. PSSI tidak menyia-nyiakan format baru Piala Dunia 2026 yang menambah jumlah peserta turnamen menjadi 48 tim.
Kluivert merupakan pemain Belanda yang sudah pensiun dan berpengalaman dalam mengasuh sejumlah klub sepak bola papan atas, seperti PSG asal Prancis dan Barcelona asal Spanyol.
Menurut Sportskeeda dan Transfermarkt, berikut profil singkat Patrick Kluivert, mulai dari masa aktifnya sebagai pemain Belanda hingga karirnya sebagai pelatih Timnas Merah Putih.
Profil SIngkat Patrick Kluivert
Nama lengkap : Patrick Stephan Kluivert
Tanggal Lahir : 1 Juli 1976
Kebangsaan : Belanda
Lahir di Amsterdam, Patrick Kluivert adalah pelatih sepak bola Belanda. Sebelum menjadi pelatih Timnas Indonesia, Kluivert mengejar karir di lapangan sepak bola sebagai striker Timnas Belanda.
Ketertarikan pada sepak bola pria ini sebagian besar terinspirasi oleh ayahnya. Sportskeeda menyebut bahwa ayah Kluivert adalah pemain sepak bola profesional yang membuat ia untuk bergabung dengan akademi.
Striker Cemerlang
Sebagai pemain, Kluivert dikenal karena kecerdasan, kecepatan, dan kemampuannya dalam mencetak gol. Namun, sebelum publik menyadari kemampuannya, Kluivert memulai perjalanan sepak bolanya dengan bergabung klub akademik Schellingwoude asal Amsterdam pada 1983.
Pada tahun berikutnya, ia berpindah tim dan bergabung dengan Ajax Amsterdam hingga 1994. Bersama tim ini, ia memenangi Eredivisie Belanda, Liga Champions, Johan Cruijff Schaal, dan Piala Super UEFA.
Pada November 1994, Kluivert melakukan debutnya di tim senior. Ia mencetak 40 gol dalam 79 pertandingan untuk Timnas Belanda. Ia terus mencari pengalaman di sejumlah klub bergengsi, termasuk Barcelona, PSV Eindhoven, AC Milan, Newcastle United, Valencia, dan Lille.
Kluivert resmi pensiun dari dunia sepak bola profesional pada Juli 2008 dengan raihan lebih dari 200 gol dalam 480 pertandingan.
Babak Baru Sebagai Pelatih
Setelah gantung sepatu, Kluivert banting setir untuk menjadi pelatih. Ia hanya ingin mencetak gol selama berkarir di lapangan bola, tetapi belum meraih prestasi yang signifikan di balik layar.
Pada 2008, ia menjabat sebagai asisten pelatih AZ Alkmaar. Prestasinya yang paling menonjol bersama tim ini adalah mengarsiteki kemenangan Twente U-21 di Eredivisie Beloften 2011/2012.
Setelah menghabiskan waktu bersama tim AZ, Kluivert mencari peluang di Liga Australia bersama Brisbane Roar pada Januari 2010. Lalu, ia kembali ke Belanda untuk bertugas sebagai asisten pelatih di NEC Nijmegen pada Agustus 2010. Pada musim 2011-2012, Kluivert pindah ke tim FC Twente, di mana ia berhasil membawa klub tersebut untuk meraih kemenangan.
Kluivert juga mengubah nasib di berbagai peran. Pada Juli 2016, ia berperan sebagai Direktur Olahraga di klub PSG. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Akademi di Barcelona dalam waktu singkat.
Pada Juni 2023, Kluivert akan bertugas pada tujuan jabatan pelatih berikutnya, tepatnya di Adana Demirspor Turki. Saat itu, Kluivert meraih delapan kali kemenangan, enam kali imbang, dan enam kali kekalahan dalam 20 pertandingan bersama Adana Demirspor.
Kontroversi Kluivert
Di balik popularitasnya sebagai mantan pemain Timnas Belanda, Kluivert menghadapi sejumlah tantangan pribadi yang harus dihadapi di awal karirnya.
Kluivert dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan secara tidak disengaja, sehingga dia dikenai hukuman kerja sosial selama 240 jam.
Pada usia 19 tahun, saat masih berseragam klub Ajax, Patrick Kluivert terlibat dalam kecelakaan mobil. Ia mengendarai mobil sport milik seorang teman dengan kecepatan 100 km/jam lebih di zona permukiman dengan batas kecepatan 50 km/jam. Kecelakaan tersebut mengakibatkan seorang pria 56 tahun tewas dan satu penumpang mengalami luka parah.
Berhasilkah Patrick Kluivert mengantarkan Tim Merah Putih meraih tiket ke Piala Dunia Amerika? Pantau terus jadwal Kualifikasi Indonesia Piala Dunia 2026 agar tidak melewatkan pertandingan timnas berikutnya.