
Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) secara resmi mengumumkan mereka telah sepakat dengan pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menyambut Piala Dunia 2026. Ancelotti (65), yang akan menjadi pelatih asing full-time pertama Brasil dalam 100 tahun, masih terikat kontrak dengan Real Madrid dan akan berakhir tahun depan.
“Merekrut Carlo Ancelotti untuk melatih Brasil lebih dari sekadar langkah strategis. Ini adalah pernyataan pada dunia bahwa kami siap kembali ke podium juara,” kata Presiden CBF, Ednaldo Rodrigues dalam sebuah pernyataan.
“Carlo adalah pelatih terhebat sepanjang sejarah dan saat ini, ia akan bersama tim nasional terhebat sepanjang masa. Kami akan mencetak babak baru bersama dalam sejarah sepak bola Brasil,” tambahnya.
Rodrigues mengatakan, Ancelotti akan memimpin dua pertandingan Brasil dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan. Dua pertandingan pertama Ancelotti bersama Tim Samba adalah Brasil vs Ekuador pada 5 Juni. Pertandingan kedua berlangsung 10 Juni saat Brasil tampil melawan Paraguay di hadapan fans mereka di Sao Paulo.
Pelatih asal Italia itu merupakan pengganti Dorival Júnior, yang menjabat 14 bulan sebagai pelatih dan dipecat pada Maret 2025 setelah Brasil kalah 4-1 dari Argentina.
Situasi Brasil memang sedang tidak baik-baik saja. Kekalahan dari Argentina membuat Tim Tango tertinggal di posisi ke-4 kualifikasi Piala Dunia setelah 14 pertandingan. Sementara Neymar (33) masih kesulitan untuk kembali ke performa terbaiknya akibat cedera yang dialaminya pada 2023 lalu, meski Ancelotti dikabarkan telah menghubunginya untuk kembali bermain untuk Selecao. .
Ancelotti juga diperkirakan tidak akan melakukan perombakan besar pada tim Brasil saat ini. Apalagi tiga dari empat pemain Brasil yang berada di bawah kepelatihannya di Real Madrid dihadang masalah cedera. Vinicius Jr. dan Rodrigo belum lama ini mengalami cedera ankle, sedangkan Eder Militao sedang dalam masa pemulihan.
Kalangan pengamat sepak bola menilai Ancelotti akan menghadapi tantangan karena adanya format baru Piala Dunia 2026. Belum lagi pamor sepak bola Brasil sedang meredup sejak beberapa tahun terakhir. Satu noda yang paling mencolok adalah kekalahan memalukan 1-7 melawan Jerman di semifinal Piala Dunia 2014, di mana Brasil menjadi tuan rumah.
Pembawaan Ancelotti yang tenang dapat membantu para anak asuhnya tetap stabil di ruang ganti, bahkan di situasi genting sekalipun. Karakter ini terbentuk selama bertahun-tahun sejak ia masih bermain di AC Milan awal 2000-an bersama nama-nama besar seperti Paolo Maldini, Andrea Pirlo, dan Kaka. Mereka memainkan sepak bola bertahan yang sangat kokoh, tetapi mampu membuat kejutan saat masuk ke area lawan.
Kekalahan Madrid di El Clasico terakhir (2024-2025) melawan Barcelona tidak dapat memungkiri kepiawaian Ancelotti membantu para anak asuhnya menemukan permainan terbaik mereka. Pada 2022, Ancelotti sukses mengantarkan Madrid memenangi gelar Liga Champions setelah mengalahkan Liverpool 1-0 di final.
Sebelumnya ada anggapan bahwa hanya pelatih dalam negeri yang bisa memahami apa itu sepak bola Brasil. Namun, anggapan ini berubah setelah Jose Jesus (Portugal) memperkenalkan pragmatisme ala Eropa dalam kepelatihannya di Flamengo pada 2019. Ia sukses mengantarkan timnya merebut gelar juara Serie A Brasil sekaligus Copa Libertadores.