
Para pemain Amerika Serikat dan Meksiko yang tampil di babak final Piala Emas CONCACAF 2025 tidak perlu khawatir tidak dapat tampil di beberapa pertandingan pertama Piala Dunia 2026 akibat hukuman akumulasi kartu kuning atau kartu merah.
Sesuai peraturan FIFA versi baru, para pemain asal Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat yang merupakan tuan rumah Piala Dunia 2026, dapat menjalani hukuman kartu merah dalam laga persahabatan sebelum Piala Dunia 2026.
Dalam sepak bola, pemain yang mendapat dua kartu kuning akan otomatis tidak dapat tampil di pertandingan berikutnya. Biasanya wasit akan langsung mengeluarkan kartu merah, bila seorang pemain mendapat kartu kuning untuk kedua kalinya.
Kartu merah adalah hukuman terberat bagi pesepakbola mana pun. Selain dikeluarkan dari pertandingan, ia juga dilarang bermain di pertandingan berikutnya. Pelanggaran serius, misalnya perkelahian antar pemain, dapat berakibat larangan bermain dalam tiga pertandingan berturut-turut yang dijalani tim pemain itu.
Berkah tuan rumah
Bagi tim Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko adalah Piala Dunia 2026 adalah turnamen berikut yang akan mereka jalani. Berkat dispensasi dari FIFA untuk tim tuan rumah Piala Dunia, konsekuensi akumulasi kartu kuning tidak berlaku bagi tiga tim ini.
Timnas Kanada, misalnya, tidak akan diperkuat pemain sayap andalannya, Jacob Shaffelburg, di laga berikutnya setelah ia mendapat hukuman dua kartu kuning di babak perempat final Piala Emas CONCACAF 2025 melawan Guatemala.
Laga berikutnya bagi timnas Kanada adalah laga pembuka Piala Dunia 2026. Berkat dispensasi dari FIFA, ia masih dapat menjalani laga di mana reputasi negaranya dipertaruhkan. Hukuman akumulasi kartu kuning akan dijalaninya pada laga persahabatan melawan timnas Rumania di bulan September.
Sanksi ini juga merupakan kabar baik bagi timnas Meksiko dan AS, yang masing-masing mengantongi lima dan empat kartu kuning menjelang babak final Piala Emas.
Akumulasi kartu kuning atau hukuman kartu merah yang didapat masing-masing pemain mereka di laga tersebut tidak akan berakibat absennya pemain di laga Piala Dunia 2026, karena hukuman akan mereka jalani dengan tidak tampil di laga persahabatan bulan September.
Perubahan ini diterapkan sesuai pasal 69.3 FIFA, yang berbunyi: “Jika suatu tim perwakilan menjadi tuan rumah turnamen dan tidak diharuskan untuk berpartisipasi dalam babak kualifikasi untuk lolos ke babak final turnamen ini dan pertandingan berikutnya adalah dalam turnamen tersebut, setiap skorsing pertandingan akan tetap berjalan ke laga persahabatan berikutnya dari tim perwakilan tersebut.”
Asal tahu saja, ini berbeda dengan Kode Disiplin CONCACAF yang berbunyi, “Setiap hukuman skorsing yang belum dijalani di akhir turnamen akan berlanjut hingga “laga berikutnya dari tim nasional pemain atau ofisial tim tersebut.””
Ketentuan kartu kuning dan kartu merah di Piala Dunia Antarklub tidak jauh berbeda dari biasanya, tetapi kartu kuning dapat dihapuskan apabila sebuah tim berhasil lolos babak perempat final.
Fans sepak bola menganggap dispensasi yang diberikan FIFA bagi para pemain tim tuan rumah Piala Dunia 2026 adalah suatu cara mengakali peraturan untuk menghindari absen di seluruh laga turnamen terbesar sepak bola tersebut. Sehingga peluang menang terbuka sedikit lebih lebar bagi tim-tim tuan rumah.
Meski demikian, bukan berarti tim tuan rumah dapat berleha-leha. Format baru Kualifikasi Piala Dunia 2026, plus pemekaran jumlah tim peserta menjadi 48 tim membutuhkan stamina prima seluruh pemain, ofisial, bahkan suporter. Penyebabnya, turnamen akan berlangsung lebih lama dari sebelumnya, yaitu dari 32 hari menjadi 39 hari.
Sebagai tim tuan rumah, Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko tidak perlu menjalani laga kualifikasi di zona mereka. Cek jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 CONCACAF untuk simak sepak terjang tim-tim zona ini memperebutkan tempat di Piala Dunia.